Sabtu, 09 Februari 2008

Azan Pertama Pasca Tsunami di Aceh


Dimuat Pontianak Post Sabtu, 8 Januari 2005

Azan Masjid Baiturrahman Mulai Bergema

Masjid Baiturrahman telah kembali seperti semula. Masjid terbesar di Banda Aceh itu kemarin dipadati ribuan umat untuk melaksanakan Shalat Jumat. Sisa-sisa lumpur masih membekas di lantai masjid.

Laporan Uray Ronald, Banda Aceh

RIBUAN jamaah yang terdiri dari relawan, aparat TNI dan warga memadati Masjid Baiturrahman Banda Aceh, Jum'at (7/1) siang. Bencana gempa dan tsunami, Minggu (26/12) hampir dua pekan berlalu, namun ini merupakan Shalat Jum'at yang pertama digelar. Jum'at (31/12) sebelumnya, Masjid Baiturrahman belum bisa digunakan untuk shalat berjama'ah karena masih dipenuhi puing-puing, lumpur dan mayat-mayat korban tragedi itu.

Setelah beberapa hari aparat TNI dan relawan dengan kerja keras membersihkan "Rumah Allah" itu, baru kemarin tempat tersebut bisa difungsikan. Ketika memasuki Masjid, tercium aroma gaharu, cendana dan minyak wangi lainnya. Aroma-aroma yang sedap ini sengaja dipakai para relawan untuk menghilangkan bau lumpur dan bau mayat yang sebelumnya memenuhi masjid.

Namun, samar-samar bau tak sedap itu masih tercium. Bekas-bekas lumpur juga masih kelihatan. Beberapa keping ubin terlihat pecah dan sebagian kecil dinding retak-retak. Semua itu tak mengurangi semangat kaum muslimin untuk menunaikan kewajibannya. Mereka datang berbondong-bondong ke masjid dan mengantri untuk mengambil air wudhu. Sebelum shalat dimulai, Masjid telah penuh sampai ke shaf paling belakang.

Reporter dari berbagai media baik dalam dan luar negeri berebutan meliput momen bersejarah itu. Tapi, yang tidak beragama Islam dilarang memasuki masjid. Mereka hanya dibolehkan mengambil gambar dari luar. Di gerbang masjid, aparat bersenjata lengkap bersiaga. Ada beberapa warga yang ingin masuk diperiksa KTP-nya. Kata seorang warga, ini karena TNI meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas GAM yang akhir-akhir ini marak.

Halaman masjid terlihat lapang karena sudah dibersihkan. Namun, bekas-bekas lumpur juga masih terlihat jelas. Dua hari lalu, beberapa excavator masih beroperasi membersihkan puing-puing di kawasan itu. Menurut seorang warga, halaman masjid ini sebelum bencana, hijau dan indah oleh taman dan aneka pohon-pohon. Kini semuanya berubah seperti tanah sawah yang baru selesai dibajak.

"Sampai sekarang, masjid ini masih terus dibersihkan," kata Ferry, Relawan FPI. Di shaf terdepan, terlihat Menkokesra Alwi Shihab, Kasad Jenderal TNI Ryamizaard Ryacudu dan beberapa pejabat lainnya. Bertindak sebagai Muazzin, H Abdullah Ibrahim, Imam DR Tengku H Ibrahim Samahani dan Khatib Sekjen MUI Pusat Prof DR Din Syamsuddin. Ketika suara Adzan menggema, beberapa jama'ah terlihat meneteskan air mata keharuan.

Dalam khotbahnya Din Syamsuddin menyampaikan rasa syukur yang mendalam karena Masjid Baiturrahman kembali berfungsi. Hal ini sebagai tanda bahwa Serambi Makkah masih ada. "Kita memang berduka, tapi kita juga harus optimis dan berharap masa depan akan lebih baik," katanya. Kejadian yang telah berlalu, hendaknya disikapi dengan sabar dan tawakkal. Dia lalu mengutip suatu ayat Al Quran yang menyatakan bahwa Allah akan selalu menguji hambanya, dengan ketakutan, rasa cemas akan keadaan, lapar, dahaga dan kematian.

Tapi, sambungnya, Allah juga menyatakan akan ada kabar gembira bagi mereka yang sabar dan mengucapkan "innalillahi wainna ilaihi rajiun" ketika tertimpa musibah. "Itu adalah terapi Islam agar kita sukses dan tabah dalam menyikapi cobaan," katanya. Diharapkan agar semua warga mengambil ibrah atau pelajaran dan hikmah dibalik tragedi Aceh. Momen ini juga hendaknya dimanfaatkan untuk mengevaluasi dan introspeksi.

"Mungkin selama ini kita melupakan Allah, mengabaikan ajaran dan syariatnya. Karena itu hendaknya sekarang kita kembali kepada Allah dan husnudzan kepadanya. Mungkin ada rencana yang baik di balik ini semua," papar Din. Diimbau agar semua masyarakat bersabar, meningkatkan persatuan dan kesatuan serta kebersamaan. Momen ini menurutnya bukan untuk saling menyalahkan, menuduh atau mencari kambing hitam. Diharapkan semua pihak dapat bersatu padu untuk kembali merehabilitasi dan merekonstruksi Aceh.

Usai Shalat Jum'at, hampir seluruh jama'ah berdiri kembali untuk melaksanakan Shalat Ghaib bagi korban gempa dan tsunami. Setelah itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MUI) NAD, Muslim Ibrahim naik ke atas mimbar untuk menyampaikan siraman rohani. Kemudian, usai Muslim, Menkokesra juga menyampaikan beberapa imbauan dan kultum kepada para jama'ah. Ritual hari itu diakhiri dengan membaca doa secara berjama'ah.

Kasad Jenderal TNI Ryamizaard Ryacudu mengatakan, aparat TNI nantinya akan membantu membangun kembali taman di halaman masjid Baiturrahman dan masjid Blang Bintang. Dia juga menyampaikan rasa syukurnya karena masjid ini mulai dapat difungsikan. "Ini mumpung lagi musim hujan, kita akan bantu bikin taman, kalau hijau lagi khan enak," ujarnya.**

Tidak ada komentar: